Kanguru pohon mantel emas (Dendrolagus pulcherrim) termasuk satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Makanannya adalah buah dan biji-bijian. Tubuh berwarna coklat muda yang khas serta rambut halus di seluruh tubuhnya. Ia juga memiliki ekor yang panjang dengan motif lingkaran seperti cincin dengan warna lebih cerah. Bagian leher, pipi dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan. Inilah sebab, julukannya mantel emas.
Ditemukan pada 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapapu, Pegunungan Torricelli, Papua Nugini. Populasi lainnya ditemukan di wilayah terpencil di Pegunungan Foja, Papua, Indonesia. Panjang tubuhnya berkisar 41-77 cm, dengan panjang ekor 40-80 cm, dan berat 7-15 kilogram. Ia lebih banyak melakukan aktivitas di atas pepohonan, sesekali turun ke tanah mencari sumber air untuk minum.
Salah satu informasi yang menunjukkan masih adanya keberadaan kanguru pohon mantel emas adalah penemuannya kembali oleh tim peneliti gabungan dalam Ekspedisi Foja akhir 2005, di Pegunungan Foja, Distrik Memberamo Tengah, Papua. Diketahui, Pegunungan Foja yang diapit Pegunungan Tengah dan Pegunungan Cyclops memang dikenal sebagai hutan belantara asri seluas kurang lebih 50.000 hektare. Kawasan itu juga menjadi bagian dari daerah aliran sungai Memberamo, sungai sepanjang 670 kilometer dengan kedalaman 8 hingga 33 meter.
Pada 2015 The International Union for Conservation of Nature (IUCN) merilis status kanguru pohon mantel emas dalam kategori Kritis (Critically Endangered/CR) karena populasinya di alam terus menurun akibat kerusakan hutan dan perburuan. IUCN mencatat populasinya menurun sebanyak 80 persen dalam 30 tahun terakhir.
________________
Foto diambil dari mongabay.co.id
________________
Disadur oleh Tim GeoEnsiklopedia dari :
1. Septian, Reza. 2017. Bukan Australia, Kanguru Pohon Mamtel Emas Ini Memang Khas Papua. Mongabay Indonesia: http://www.mongabay.co.id
________________
Cintai Mahakarya Nusantara
#geonusantara
#geoensiklopedia
#GEO0244UBER