Untuk para pengguna kendaraan bermotor baik mobil atau maupun motor yang hendak menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur dan memilih jalur selatan untuk pulang ke kampung halamannya akan melewati salah satu jalur yang terkenal di Jawa Barat. Nagreg, Jalur Nagreg memang membelah bukit dan berkelok-kelok. Tak heran jika jalur ini dianggap sebagai salah satu jalur paling rawan di wilayah selatan Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat.
Meski kini di jalur Nagreg telah dibangun Jalur Lingkar Nagreg yang dimaksudkan untuk mengurai kemacetan dan juga memperkecil risiko kecelakaan di jalur ini. Tentu para pemudik masih harus berhati-hati terlebih Nagreg memang dikenal memiliki tanjakan-tanjakan yang curam.
Selain risiko kecelakaan, Jalur Nagreg juga terkenal rawan longsor, Jalur Nagreg juga dikenal karena kemacetannya ketika musim mudik tiba. Umumnya kemacetan terjadi karena jalan yang menanjak sepanjang kurang lebih 6 Km dari arah Garut menuju Bandung.
Tanjakan yang terjal dan panjang tersebut dilengkapi dengan tikungan-tikungan menanjak kerap kali membuat kendaraan besar atau bus kewalahan saat melewatinya. Akibatnya, kemacetan panjang seringkali terjadi karena Jalur Nagreg pun tak terlalu lebar.
Bagi Anda yang berencana menggunakan Jalur Nagreg, ada baiknya Anda mewaspadai lima tanjakan di Nagreg yang dikenal rawan, yaitu; tanjakan Pos Tangan, tanjakan Warung Bir, Tanjakan Paslon, Tanjakan Bohong dan Tanjakan Cagak.
Khusus untuk Tanjakan Cagak sendiri merupakan titik paling rawan untuk dilewati. Jalur ini berbentuk huruf Y yang memiliki arus cukup padat karena jalur ini merupakan persimpangan menuju Tasikmalaya dan Garut.
Meski kondisi jalan mulus, namun lebar jalan terbilang cukup sempit untuk dilewati, apalagi saat volume kendaraan meningkat saat musim mudik. Kondisi ini akan lebih berbahaya apabila hujan turun karena jalan menjadi licin dan sangat rawan tabrakan. Namun, jalur Nagreg tak selalu berisi dengan rawan kecelakaan atau tak melulu soal kemacetan. Jika melewati Jalur Lingkar Nagreg maka Anda dan keluarga akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang menyegarkan mata sepanjang jalan.
Salah satu tempat menarik yang ada di Jalur Nagreg adalah terowongan Nagreg. Tempat ini sejatinya adalah jalan yang dibuat untuk mengurangi curamnya tanjakan di daerah tersebut dengan cara mengeruk tanah sedalam 50 meter.
Jalan membelah gunung itu di bagian atasnya kemudian dipasang balok tapi tidak berderetan, melainkan diberi jarak 2 meter antara tiap balok. Hingga kemudian, masyarakat menyebutnya terowongan lingkar Nagreg karena bentuknya menyerupai terowongan.
Meskipun tempat ini indah dan “instagramable” ada baiknya Anda dan keluarga tidak berhenti di pinggir jalan saat melintas di terowongan ini. Karena hal tersebut bisa mengganggu pengemudi lain dan tentunya akan sangat berbahaya.
Mari menjadi pengemudi yang bijak.
Foto diambil dari akun Instagram @Gusnigundil
Disadur oleh Tim GeoEnsiklopedia dari :
1. http://kumparan.com
Cintai Mahakarya Nusantara
#geonusantara
#geoensiklopedia
#geo0248uber