Alun Alun menjadi satu identitas kota-kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan sebagian kota-kota di Indonesia. Alun Alun berbentuk sebidang tanah persegi dengan rerumputan yang disusun rapi dan dikelilingi oleh jalan raya di tengah kota.
Konsep alun alun pertama kali dicetuskan di Kota Demak pada masa Kerajaan Demak atas prakarsa Sunan Kalijaga. Dalam tata letaknya, alun alun harus dikelilingi oleh beberapa tempat, yakni : pusat pemerintahan, pasar, masjid agung, 2 buah beringin di tengah alun alun, dan sebagian terdapat pendopo agung.
Alun alun memiliki falsafah kuat yang bernapaskan Islam, yakni :
- Lapangan kosong
Alun alun pada jaman dahulu adalah tempat raja/pemerintah menyampaikan sabda/titah/pengumuman, sehingga lapangan kosong ini bermakna titik kosong untuk seseorang berpikiran terbuka. - Pusat Pemerintahan
Sesuai dengan fungsinya, alun alun harus berdekatan dengan pusat pemerintahan agar memudahkan dalam penyampaian sabda. Selain itu, hal ini juga bermakna kedekatan penguasa kepada rakyatnya. - Masjid Agung
Alun alun sebagai titik berkumpul rakyat, maka masjid agung berfungsi untuk memudahkan rakyat untuk beribadah. Konsep ini bertujuan mendekatkan rakyat pada Allah. - Pasar
Pusat kegiatan perekonomian yang bertujuan untuk mengintegrasikaj antara roda ekonomi, pemerintah, dan rakyat. - Dua beringin kembar
Beringin ini sebagai simbol dua konsep kehidupan. Satu beringin menunjuk ke masjid agung sebagai simbol “hablu minallah”, dan beringin lainnya menunjuk ke pasar sebagai bentuk “hablu minannas.”
Foto diambil dari akun instagram @buditukangfoto
Disadur oleh Tim GeoEnsiklopedia dari :
1. Wikipedia Bebas Berbahasa Indonesia. 2016. Alun Alun. http://id.wikipedia.org
2 Penjelasan dari Bapak Triyono, Pemandu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tanggal 23 Desember 2017.
3 Penjelasan dari Kanjeng Pangeran Yudhahadiningrat dalam Acara Titik Peradaban “Kejayaan Masa Lalu Keraton Yogyakarta.” TRANS7OFFICIAL
Cintai Mahakarya Nusantara
#geonusantara
#geoensiklopedia
#GEO0267UBER