Grebeg Sudiro, Pesta Rakyat Masyarakat Tionghoa dan Jawa Menyambut Tahun Baru Imlek di Surakarta

February 16, 2018

Grebeg Sudiro adalah sebuah event perayaan menyambut tahun baru Imlek yang diselenggarakan 7 hari sebelum tahun baru di kawasan Pasar Gedhe, Surakarta. Grebeg Sudiro merupakan bentuk akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa yang menyatu padu menjadi sebuah keunikan dalam keberagaman.

Grebeg merupakan tradisi khas Jawa yang biasanya diadakan untuk acara sakral seperti menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW yang biasa disebut Grebeg Mulud. Sudiro diambil dari nama kampung tempat penyelenggaraan acara, yakni Kampung Sudiroprajan di kawasan Pasar Gedhe yang terkenal dengan kampung pecinan.

Dahulu, jauh sebelum ada Grebeg Sudiro, di kampung Sudiroprajan ini ada tradisi Buk Teko. Buk berarti tempat duduk di tepi jalan yang terbuat dari semen, Teko adalah tempat minum. Buk Teko adalah syukuran menyambut tahun baru Imlek yang sudah ada sejak zaman pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana X.

Grebeg Sudiro yang berbentuk karnaval budaya Jawa – Tionghoa sebagai simbol toleransi dan kerukunan. Simbol-simbol itu nampak pada gunungan 4.000 kue ranjang yang dikirab dan kemudian dibagikan kepada masyarakat yang hadir.

Gunungan merupakan tradisi khas Jawa, dan kue ranjang adalah produk makanan khas Tionghoa. Sajian atraksi Liong dan Barongsai beberapa juga dimainkan oleh orang Jawa. Selain makanan khas Tionghoa, iring-iringan gunungan pada Grebeg Sudiro juga menampilkan makanan khas kampung Sudiroprajan diantaranya gembukan, janggelut, bakpia Mbalong, keleman, onde-onde, dan juga hasil bumi seperti sayur-sayuran yang banyak diperdagangkan di Pasar Gedhe.

Hal ini menjadikan Grebeg Sudiro sebagai pesta penyambutan tahun baru Imlek yang bisa dinikmati dan dirasakan kebahagiaannya oleh siapa saja tanpa membedakan suku, agama dan ras. Semua menyatu dalam kebhinnekaan.


Foto diambil dari akun instagram @iyokcoda


Disadur oleh Tim GeoEnsiklopedia dari :
1. http://tentangsolo.web.id


Cintai Mahakarya Nusantara
#geonusantara
#geoensiklopedia
#geoimlek18uber

Perang Perayaan Musim Panen Sumba

Demi Emas di Papua, CIA Gulingkan Soekarno dan Kennedy

Kenapa Semua Fotografer Harus Mempunyai Lensa 50 mm