Seorang peneliti peradaban Atlantis, yakni Dhani Irwanto (53 tahun) mengumpulkan sedikitnya 60 bukti tentang kota legenda itu di Laut Jawa. Kajiannya tersebut telah dibukukan dan dibuat berdasarkan petunjuk tulisan Plato, filsuf Yunani, yang juga mencatat keberadaan Atlantis secara rinci pada 360 tahun sebelum Masehi. Bukti tersebut ditemukan di Pulau Bawean yang merupakan purwarupa Atlantis.
Luas dataran Atlantis pada 11.600 tahun lebih silam itu adalah 555 x 375 kilometer persegi. Berbentuk seperti selongsong peluru, ada pegunungan di bagian utara Atlantis serta laut di bagian selatan. Lokasi yang cocok dengan kondisi sekarang itu di wilayah Kalimantan Tengah, sebelah Utara Pulau Bawean.
Atlantis disebutkan Plato mempunyai empat saluran air utama yang mengelilingi dataran. Kemudian ada saluran terusan untuk transportasi sehingga antarsungai terhubung serta saluran irigasi pasang-surut. Pulau Bawean dekat dengan lokasi hipotesisnya. Jarak antara lokasi dan Pulau Bawean adalah 150 kilometer. Di Pulau Bawean juga ditemukan batu merah, hitam, dan putih, seperti cerita Plato.
Kecocokan lain, Plato menggambarkan Atlantis mempunyai 2 musim dan cenderung hangat setiap tahun. Atlantis diperkirakan tenggelam sekitar 11.600 tahun yang lalu. Lokasi dugaannya kini di sebelah Timur Laut Pulau Bawean dan tertutup terumbu karang sedalam 50 meter karena gempa, tsunami, serta kenaikan permukaan air laut.
Jika memang benar Atlantis ada di sekitar Pulau Bawean, hal ini menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang besar dan maju.
Foto diambil dari akun instagram @vincentius_nono
Disadur oleh Tim @GeoEnsiklopedia dari
1. Tempo. 2015. Ini Bukti Baru Bekas Kota Atlantis Ada di Laut Jawa. http://tekno.tempo.co